Powered By Blogger

Rabu, 28 November 2012

Jerman menentang peningkatan status Palestina di PBB

Esnoe Faqih Wardhana 
Ilustrasi
Ilustrasi
Tak seperti negara-negara Eropa lainnya, Pemerintah Jerman mengaku menentang peningkatan status Palestina di PBB. Jerman bergabung dengan Amerika Serikat dan Israel yang tak setuju Palestina mendapat status Negara Pengamat Non Anggota di PBB.

“Satu-satunya jalan tulus untuk kenegaraan adalah melalui kesepakatan damai yang dibuat dalam pembicaraan langsung dengan Israel,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Andreas Peschke.

Jerman memiliki hubungan dekat dengan Israel dan sangat mendukung hak negara Yahudi itu untuk membalas serangan roket dari Gaza selama pertikaian terbaru di wilayah itu.

"Tujuan kami dari semua ini adalah untuk mencegah dampak negatif lebih lanjut terhadap proses perdamaian di Timur Tengah yang sudah sulit," lanjut Peschke. Dia menegaskan, Jerman mendukung solusi dua-negara sebagai hasil akhir dari suatu "penyelesaian yang adil dan negosiasi".

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas mengajukan permohonan resmi kepada Majelis Umum PBB di New York pada Kamis (29/11/2012), untuk memperoleh status negara pengamat non anggota. Saat ini, hanya satu negara yang memiliki status ini, yakni Vatikan.

Abbas menegaskan, bahwa peningkatan status Palestina di PBB adalah upaya terakhir untuk menciptakan perdamaian di wilayah itu. "Pihak Palestina siap untuk kembali secepatnya ke meja perundingan guna mendapatkan keanggotaan negara Palestina," kata Abbas. "Ini mungkin kesempatan terakhir untuk membuat perdamaian di Timur Tengah," lanjut Abbas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar