Powered By Blogger

Rabu, 21 November 2012

Pemerintah Kolombia dan FARC bertemu di Havana

Esnoe Faqih Wardhana 

Pemberontak FARC (telegraph.co.uk)
Pemberontak FARC (telegraph.co.uk)
  Pemerintah Kolombia dan Pemberontak FARC melakukan pembicaraan di Havana, Kuba, Senin (19/11/2012). Pembicaraan ini adalah upaya perdamaian terbaru dalam 10 tahun terakhir ini. Pemberontakan yang dilakukan FARC adalah pemberontakan terlama dalam sejarah Amerika Latin. 

Hingga kini, sudah hampir 50 tahun FARC terlibat pertikaian dengan dengan Pemerintah Kolombia. Konflik ini sudah menelan korban puluhan ribu jiwa dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.

Meski tiga upaya perdamaian sebelumnya mengalami jalan buntu, tapi baik Pemerintah Kolombia maupun FARC menyebut upaya kali ini akan memberi hasil berbeda.

Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos menginginkan kesepakatan dalam waktu sembilan bulan, namun kedua belah pihak menghadapi masalah di lima poin agenda pembicaraan. Lima poin itu adalah pembangunan pedesaan, masa depan politik dan hukum para pemberontak, akhir definitif untuk konflik, masalah perdagangan narkoba, dan kompensasi bagi korban perang.

"Kami berharap, sebagaimana juga harapan mayoritas rakyat Kolombia, bahwa FARC mengusung kekuatan gagasan dan bukan kekuatan peluru," kata negosiator Pemerintah Kolombia, Humberto de la Calle saat ia meninggalkan Bogota menuju Havana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar