Powered By Blogger

Rabu, 28 November 2012

Inggris abstain soal status Palestina di PBB

Esnoe Faqih Wardhana
Menlu Inggris William Haque
Menlu Inggris William Haque
Inggris mengaku akan abstain saat pemungutan suara untuk menentukan peningkatan status Palestina di PBB, Kamis (29/11/2012). Inggris baru mau mendukung upaya Palestina untuk mendapatkan pengakuan di PBB, jika Palestina mau kembali ke meja perundingan dengan Israel.

“Inggris hanya akan mendukung Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dalam pemilihan, jika ia setuju untuk melakukan pembicaraan atas kesepakatan dua negara yang langgeng dengan Israel,” kata Menteri Luar Negeri William Hague, seperti dikutip dari news.com.au.

Untuk mendapatkan dukungan dari Inggris, menurut Hague, Palestina harus membatalkan rencana pengajuan kasus ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) soal yuridiksi atas wilayah pendudukan dan mengkonfirmasi bahwa resolusi PBB tidak akan berlaku surut.

"Sampai saat pemungutan suara, kami akan tetap terbuka untuk memberi dukungan pada resolusi, jika kami melihat jaminan publik dari Palestina pada titik-titik ini. Namun, dengan tidak adanya jaminan ini, Inggris akan abstain pada pemungutan suara," lanjut Hague.

Abbas mengajukan permohonan resmi kepada Majelis Umum PBB di New York pada Kamis (29/11/2012), untuk memperoleh status negara pengamat non anggota. Saat ini, hanya satu negara yang memiliki status ini, yakni Vatikan.

Hingga kini, semakin banyak negara-negara di Eropa yang memberi dukungan pada Palestina. Negara-negara itu adalah Perancis, Spanyol, Norwegia, Denmark, dan Swiss. Sedangkan di kalangan penentang, berdiri Amerika Serikat dan sekutu abadinya, Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar