Powered By Blogger

Minggu, 18 November 2012

Kapal China kembali beraksi di perairan sengketa


(Reuters)
(Reuters)
Empat kapal milik pemerintah China kemarin kembali di perairan sekitar Kepulauan Senkaku yang dikontrol Jepang. Padahal, seminggu sebelumnya kapal-kapal China itu telah meninggalkan wilayah itu.

Kapal penjaga pantai Jepang terus mengamati pergerakan kapal-kapal China itu. Empat kapal pemantau maritim China memasuki perairan itu setelah pukul 12.30 waktu setempat. Pasukanpenjagapantai Jepang meminta kapal-kapal China itu agar segera meninggalkan perairan sengketa itu.

“Kapal patroli kita telah memberi tahu mereka agar berlayar di luar perairan teritorial kita. Namun, tidak ada respons dari kapal-kapal China itu,” demikian keterangan resmi pasukan penjaga pantai Jepang, dikutip AFP.

Dua kapal pemerintah China itu justru berlayar mendekati kepulauan yang disebut Senkaku oleh Jepang serta Diaoyu oleh China dan Taiwan. Namun, kapal-kapal China itu tidak memasuki teritorial perairan yang dikuasai Jepang.

Kapal-kapal pemerintah China berulang kali berlayar ke perairan di Kepulauan Senkaku pekan lalu. Mereka mengabaikan peringatan kapal-kapal penjaga pantai Jepang yang bersenjata lengkap.

Pekan lalu, diplomat China dan Jepang bertemu di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Kedua negara saling meluncurkan kecaman saat pidato di Sidang Umum PBB. Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi menuding Jepang mencuri pulau milik Beijing.

Sementara Deputi Duta Besar Jepang untuk PBB Kazuo Kodama menjelaskan bahwa kepulauan itu merupakan wilayah Jepang yang sah secara hukum. Sementara pada Senin (1/10) lalu, Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihiko Noda mengatakan, negaranya tidak bermaksud mengajukan kasus sengketa pulau itu ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICJ).

Jepang menegaskan tidak ada ketegangan teritorial. “Kita tidak mempertimbangkan penggunaan ICJ,”kata Noda, yang menjelaskan bahwa Kepulauan Senkaku merupakan bagian integral Jepang yang diakui internasional dan sesuai sejarah yang ada.

Sengketa antara Jepang dan China semakin memanas setelah Noda menasionalisasi beberapa pulau di kepulauan itu. Beijing tidak menerima langkah Tokyo. Para pengamat menyebut kebijakan nasionalisasi tiga dari lima pulau di Senkaku itu justru membuat isu itu menjadi permasalahan internasional. Sejak itu, sentimen anti- Jepang pun meluas di China.

Perusahaan Jepang di Negeri Panda itu pun menjadi sasaran kemarahan demonstran. Media milik pemerintah China telah mengumumkan bahwa Kongres Partai Komunis bakal digelar pada 8 November mendatang. Para pengamat China menyebutkan, siapa pun yang bakal memegang posisi penting di pemerintahan yang baru, bakal menghadapi kesulitan menyelesaikan ketegangan pulau sengketa itu.

Tidak hanya China yang berang atas langkah Jepang menasionalisasi beberapa pulau di Senkaku. Taiwan pun mengecam keras kebijakan Tokyo tersebut. Taiwan juga mengerahkan kapal-kapal nelayannya untuk menangkap ikan di sekitar wilayah Kepulauan Diaoyu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar