Powered By Blogger

Sabtu, 01 Desember 2012

Status baru Palestina tak urungkan bantuan AS

Yesi Syelvia 
Warga Palestina bersedih menagisi dampak perang (RIA Novosti)
Warga Palestina bersedih menagisi dampak perang (RIA Novosti)
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Victoria Nuland mengumumkan AS akan terus memberikan bantuan kepada Otoritas Palestina, meskipun Palestina telah mendapat status baru di PBB, Sabtu (1/12/2012).

"Kami akan terus mendukung Otoritas Palestina meskipun status Palestina di PBB telah menjadi Negara Pengamat Non Anggota PBB. Palestina membutuhkan dana bantuan ini untuk mendukung kemampuan mereka mengelola wilayah, menjaga keamanan dan mengurus kebutuhan warga Palestina. Kami yakin banyak diantara mereka yang masih membutuhkan bantuan dan dukungan dari masyarakat internasional," ungkap Nulad.

Nuland mengingatkan selama tahun 2012 AS telah merencanakan bantuan sebesar USD495 juta bagi rakyat Palestina.

"USD200 juta digunakan untuk mendukung anggaran proyek langsung, USD195 juta bantuan ekonomi untuk mendanai sejumlah proyek, serta USD100 juta untuk mengendalikan dan menegakan hukum terkait dengan narkotik internasioal," ungkap Nuland.

Kemarin, PBB secara implisit telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara, setelah 138 anggota PBB memberikan dukungan suara pada Palestina.Sementara, sembilan dari 50 negara anggota PBB menyatakan menentang peningkatan status Palestina di PBB.

Selain Amerika Serikat dan Isreal, beberapa negara yang menolak peningkatan status Palestina ialah, Kanada, Ceko, Panama, Jerman dan beberapa yang terletak di kepulauan Pasifik, kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru dan Palau.

Kemenangan ini menjadi sebuah kemunduran politik bagi Amerika Serikat (AS) dan Israel yang tahun lalu menjegal langkah Palestina mendapat status sebagai Negara Pengamat Non Anggota di PBB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar