Powered By Blogger

Sabtu, 01 Desember 2012

Jika diserang, Iran ancam keluar dari perjanjian nuklir

Esnoe Faqih Wardhana 
Program Nuklir Iran (muftah.org)
Program Nuklir Iran (muftah.org)
 Iran mengancam akan keluar dari Non Proliferation Treaty (NPT), jika fasilitas nuklirnya diserang. NPT adalah perjanjian yang bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.

“Setiap serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dapat menyebabkan Iran menarik diri dari NPT,” kata Ali Asghar Soltanieh, Duta Besar Iran untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Jumat (30/11/2012), seperti dikutip dari the star.

Komentar Soltanieh ini sejalan dengan kekhawatiran beberapa ahli nuklir negara Barat. Mereka menyatakan, bahwa serangan militer terhadap Iran, yang bertujuan mencegah perkembangan senjata nuklir, akan menjadi kontraproduktif.

Jika fasilitas nuklir Iran diserang, para ahli berpendapat, Iran akan mengarahkan seluruh program nuklirnya menjadi sebuah gerakan bawah tanah. Kondisi ini akan membuat masyarakat dunia semakin sulit untuk mengetahui perkembangan program itu.

Saat ini, ada spekulasi soal ancaman serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Negara Yahudi itu memang sudah melontarkan ancaman, karena Israel menuduh Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Iran sendiri berulangkali membantah tuduhan itu.

"Ada kemungkinan bahwa DPR Iran akan memaksa pemerintah untuk menghentikan pemeriksaan oleh badan nuklir PBB. Atau bahkan, dalam skenario terburuk menarik diri dari NPT," kata Soltanieh.

Menurutnya, serangan militer tidak akan menghentikan Iran dari kegiatan pengayaan uranium. "Iran adalah ahli teknologi pengayaan. Kami dapat dengan mudah mengganti fasilitas yang rusak. Sanksi negara Barat tidak memiliki efek apa pun pada kegiatan pengayaan uranium kami,” lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar