Powered By Blogger

Minggu, 02 Desember 2012


Jerman kembali tegaskan dukungan pada Israel

Esnoe Faqih Wardhana
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu & Kanselir Jerman Angela Merkel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu & Kanselir Jerman Angela Merkel
Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menegaskan dukungan negaranya pada Israel. "Jerman akan selalu berdiri di sisi Israel pada isu keamanan Israel. Israel bukan hanya memiliki hak, tapi juga kewajiban untuk melindungi warga negaranya," kata Merkel, Sabtu (1/12/2012).

Pernyataan ini disampaikan Merkel, dua hari setelah Sidang Umum PBB menyatakan peningkatan status Palestina menjadi Negara Pengamat Non Anggota di PBB. Jerman sendiri menyatakan abstain dalam pemungutan suara di Sidang Umum itu.

Sikap Jerman ini tak sejalan dengan sikap negara-negara Eropa lainnya, di mana mayoritas negara Eropa mendukung peningkatan status Palestina di PBB. Selain Jerman, Inggris juga menyatakan abstain, sedangkan Republik Ceko jelas-jelas menentang peningkatan status Palestina ini.

Jerman yang dibayangi kenangan pembantaian jutaan kaum Yahudi di Perang Dunia II, saat ini memang menjadi sekutu kental Israel. Bersama Amerika Serikat, Jerman selalu membenarkan setiap langkah dan kebijakan Israel atas Palestina.

Jerman melihat, peningkatan status Palestina akan mempersulit proses perdamaian di Timur Tengah. "Di satu sisi kita melihat keinginan untuk mengakui Palestina sebagai negara sendiri, namun di sisi lain kami menyadari tanggung jawab khusus kami ke Israel dan untuk pembangunan rasa damai dan stabilitas di wilayah ini," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle.

Merkel sendiri menegaskan dukungan untuk solusi dua-negara di Timur Tengah dan mendesak secepatnya digelar kembali pembicaraan damai antara Israel dan Palestina.

Pada pertengahan pekan depan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan mengunjungi Berlin. Dalam kunjungan ke Jerman ini, Netanyahu akan didampingi sejumlah menterinya. Jerman dan Israel akan melakukan pembicaraan di bidang ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan isu-isu keamanan regional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar