Powered By Blogger

Sabtu, 01 Desember 2012

Rusia: NATO terlibat dalam konflik Suriah

Yesi Syelvia 
Sistem rudal Patriot milik NATO (Istimewa)
Sistem rudal Patriot milik NATO (Istimewa)
 Utusan Rusia untuk NATO, Alexander Grushko menyatakan kekhawatiran pemerintah Rusia atas penempatan sistem pertahanan rudal Patriot milik NATO di daerah perbatasan Turki dengan Suriah.

Grushko mengatakan, langkah ini merupakan sebuah bentuk keterlibatan NATO dalam konlik Suriah.

"Keterlibatan ini mungkin akan mempercepat dan menjadi suatu hal yang tidak dapat dibatalkan, jika terjadi sebuah insiden atau aksi provokasi," ungkap Grushko seperti dilansir, RIA Novosti, Jumat (30/11/2012).

Mengacu pada intervensi militer di Libya pada 2011 lalu, Grushko mengingatkan, sebelumnya Pejabat NATO telah berulangkali mengatakan bahwa Suriah bukan Libya dan NATO tidak punya peran dalam konflik Suriah.

"Masalah yang terjadi di Suriah tidak dapat diselasaikan dengan mengunakan kekuatan militer," tegas Grushko. Ia juga mengritik alasan PBB menyebarkan sejumlah sistem pertahanan rudal di sepanjang 900 km wilayah perbatasan Suriah dan Turki.

"Penyebaran sistem pertahanan rudal ini akan meningkatkan eskalasi konflik di Suriah" ungkap Grushko.

Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Turki secara resmi meminta NATO untuk menyiapkan rudal di daerah Turki yang berbatasan dengan Suriah. Permintaan ini akan diajukan Turki pada Senin (19/11/2012) lalu, karena khawatir dengan perkembangan perang saudara di Suriah.

Penempatan rudal Patriot ini dimaksudkan untuk menangkis serangan mortir yang ditembakan dari Suriah ke wilayah Turki dan bukan untuk menegakkan zona larangan terbang di atas Suriah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar