Israel lanjutkan pembangunan 3 ribu rumah di wilayah E1
Yesi Syelvia
(Reuters
Keputusan Pemerintah Israel untuk membangun perumahan di sektor E1 juga telah disetujui oleh Anggota Kabinet Israel. "Kini, Israel sedang mempertimbangkan pembangunan beberapa langkah lanjutan untuk menangapi perubahan status keanggptaan Palestina di PBB," ungkap pejabat Israel seperti dilansir Jpost, Sabtu (1/12/2012).
Pembangunan di sektor E1 akan menciptakan penyatuaan wilayah Yerusalem dan wilayah Ma'aleh Adumim utara yang berada di luar Garis Hijau. Kabarnya pembangunan ini sudah lama direncanakan oleh Pemerintah Isreal. Namun tidak terealisasi karena Amerika Serikat (AS) telah berulang kali menentang rencana tersebut. Penolakan terakhir dari AS terjadi pekan lalu.
Rupanya tidak semua pihak sepakat dengan keputusan pemerintah, Partai Buruh mengecam langkah Pemerintah Israel karena diambil dalam waktu yang tidak tepat. "Kami tidak keberatan dengan rencana pemerintah melanjutkan pembangunan di Yerusalem, tapi saat ini, guna menurunkan ketegangan rasanya langkah itu sangat tidak disarankan," ungkap anggota Partai Buruh.
Menanggapi rencana Israel, Pemimpin Negosiator Otoritas Palestina Saeb Erekat mengutuk rencana tersebut. "Langkah ini bertantangan dengan upaya untuk memulai kembali proses perundingan damai," ungkap Erakat.
"Saat ini Palestina telah melakukan berbagai cara untuk mewujudkan solusi perdamaian Israel dan Palestina, termasuk dengan meningkatkan status Palestina di PBB kemarin. Sementara, Israel memutuskan untuk menghancurkan kemunkinan damai tersebut," pungkas Erekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar