Polisi Myanmar minta maaf pada biksu
Esnoe Faqih Wardhana
Ilustrasi
Dalam aksi unjuk rasa itu, para demonstran berusaha menutup lokasi tambang. Sejumlah biksu ikut ambil bagian dalam aksi ini. Kepolisian Myanmar sampai merasa perlu menggunakan meriam air untuk membubarkan aksi ini. Semprotan keras dari meriam air inilah yang melukai sejumlah biksu senior.
"Kami meminta maaf dan tidak bermaksud untuk menyakiti biksu junior dalam insiden itu. Namun, peristiwa ini juga jadi pelajaran, bahwa para biksu senior harus menahan mereka untuk ambil bagian dalam masalah non-agama," kata San Yu, Minggu (2/12/2012), seperti dikutip dari New Light of Myanmar.
Menurutnya, bahwa proyek tambang tembaga Latpadaungtaung berada di bawah kontrak resmi dengan negara asing. “Beberapa biksu bergabung dengan demonstran dan memaksa penutupan proyek dengan alasan politik. Ini menunjukkan bahwa para demonstran melanggar hukum. tindakan yang melanggar hukum seperti ini menghambat masuknya investasi asing,” lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar