Jepang tunda pembicaraan dengan Korut
Esnoe Faqih Wardhana
Ilustrasi
Pemerintah Jepang
memutuskan untuk menunda pembicaraan dengan Korea Utara (Korut). Semula,
Jepang dan Korut dijadwalkan untuk melakukan pembicaran tingkat tinggi
pada pertengahan pekan depan di Beijing, China.
Keputusan itu
dibuat oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, setelah melakukan
pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Koichiro Gemba, Menteri Pertahanan
Satoshi Morimoto, dan Kepala Sekretaris Kabinet Osamu Fujimura, Sabtu
(1/12/2012).
Menurut kantor berita Jepang, Kyodo News Agency,
penundaaan ini disebabkan sikap Korut yang berencana meluncurkan satelit
ke orbit bumi. “Kami telah memberitahu Korut soal keputusan ini dan
akan sangat disesalkan jika Korut melakukan peluncuran,” ujar Noda.
Noda
juga telah memerintahkan setiap kementerian negara untuk mengambil
tindakan yang mungkin untuk menjamin keamanan publik. “Kami akan mencari
kerjasama dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, Rusia, dan China untuk
menghentikan rencana peluncuran satelit Korut,” lanjutnya.
Pada
Sabtu, Korut mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit observasi
ke orbit bumi. Dijadwalkan, peluncuran akan dilakukan antara 10 hingga
22 Desember di Space Center Sohae, di Provinsi Phyongan, sebelah Utara
Korut.
Pada April lalu, Korut telah melakukan peluncuran, namun
gagal. Setelah terbang beberapa saat, roket pendorong satelit jatuh ke
laut. Peluncuran pada April lalu itu dimaksudnya sebagai peringatan 100
tahun Kim Il-sung.
Minggu, 2 Desember 2012 − 17:02 WIB
Ilustrasi
Sindonews.com – Pemerintah Jepang
memutuskan untuk menunda pembicaraan dengan Korea Utara (Korut). Semula,
Jepang dan Korut dijadwalkan untuk melakukan pembicaran tingkat tinggi
pada pertengahan pekan depan di Beijing, China.
Keputusan itu
dibuat oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, setelah melakukan
pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Koichiro Gemba, Menteri Pertahanan
Satoshi Morimoto, dan Kepala Sekretaris Kabinet Osamu Fujimura, Sabtu
(1/12/2012).
Menurut kantor berita Jepang, Kyodo News Agency,
penundaaan ini disebabkan sikap Korut yang berencana meluncurkan satelit
ke orbit bumi. “Kami telah memberitahu Korut soal keputusan ini dan
akan sangat disesalkan jika Korut melakukan peluncuran,” ujar Noda.
Noda
juga telah memerintahkan setiap kementerian negara untuk mengambil
tindakan yang mungkin untuk menjamin keamanan publik. “Kami akan mencari
kerjasama dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, Rusia, dan China untuk
menghentikan rencana peluncuran satelit Korut,” lanjutnya.
Pada
Sabtu, Korut mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit observasi
ke orbit bumi. Dijadwalkan, peluncuran akan dilakukan antara 10 hingga
22 Desember di Space Center Sohae, di Provinsi Phyongan, sebelah Utara
Korut.
Pada April lalu, Korut telah melakukan peluncuran, namun
gagal. Setelah terbang beberapa saat, roket pendorong satelit jatuh ke
laut. Peluncuran pada April lalu itu dimaksudnya sebagai peringatan 100
tahun Kim Il-sung